Sistem Alarm Kebakaran Konvensional adalah sistem pendeteksian kebakaran dengan menggunakan pengelompokan berdasarkan Zona. Sehingga jika ada di zona 1 terdapat 12 detektor asap yang mana yang mendeteksi ada api tidak bisa di ketahui.
Dengan harga yang lebih terjangkau sistem ini sangat efektif untuk gedung yang di dalamnya tidak banyak ruangan. Contohnya adalah sekolah, pabrik kecil, puskesmas atau rumah sakit. Jika dipasang di gedung yang bertingkat, dan disetiap lantai terdapat banyak ruangan maka harus dipasang kontrol panel di setiap lantai agar memudahkan mengelompokkan masing-masing ruangan ke dalam 1 zona.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Alarm Kebakaran Konvensional
Kelebihan dari sistem konvensional :
– Harga dan biasa pemasangan yang lebih terjangkau, terutama untuk skala kecil.
(Catatan: jika Anda memasang instalasi yang besar dengan sistem konvensional yang membuat biaya tinggi adalah biaya pemasangannya, karena ada penambahan biaya material konsumable (seperti kabelnya) dan biaya tenaga kerja)
Kekurangannya :
– Biaya tinggi untuk pemasangan skala besar
– Dengan pendekteksian sistem zona maka untuk akan lebih lambat untuk mendistribusikan alat pemadam, harus mencari dulu lokasi yang terjadi kebakaran.
– Sehingga di luar negeri panek kontrol alarm konvensional ini disebut sebagai “Panel Bodoh” hehehe..
Kenapa? karena penel ini tidak bisa menunjukan informasi tentang lokasi alat yang mendeksi kebakaran dan tidak ada informasi yang lengkap dari kejadian yang terjadi (tidak ada detail event log).
Perangkat Sistem Alarm Kebakaran Konvensional
Di sini kita akan membahas perangkat yang harus ada pada sistem alarm kebakaran sesuai dengan gambar di atas. Yaitu sistem yang menggunakan 3 zona. Perangkat atau alat yang diperlukan adalh sebagai berikut :
1. Panel Kontrol
2. Detektor (Asap dan Panas)
3. Pemanggil Manual
4. Pemberitahuan Suara (Bell atau Horn)
5. Pemberitahuan Visual (Strobe atau kilatan cahaya)
1. Kontrol Panel
Kebutuhan kita adalah panel kontrol yang punya line input 3 zona. Produk yang Mircom yang bisa kita gunakan adalah yang belum bersertifikat UL : FA-103, FA-106, FA-1025T dan yang bersertifikat UL : FA-265. Jika Anda hanya memerlukan perlindungan standar dan dana yang terbatas maka bisa menggunakan tipe FA-103. Namun sebaiknya kita menyediakan cadangan kemampuan zona, sehingga jika ada salah satu sirkuit dari zona mengalami gangguan, bisa kita gunakan yang cadangan, karena akan lebih mahal jika hanya rusak 1 zona dan harus mengganti dengan unit baru. Dan Lebih bagus lagi menggunakan tipe FA-265, yang biasanya disyaratkan oleh perusahaan asuransi agar peralatan perlindungan kebakaran yang bersertifikat UL.
Fitur lengkap dari FA-265 adalah :
– Listed to UL 864, 9th edition
– 5 Style B (Class ‘B’) dual-use zones
– 2 Style Y (Class ‘B’) notification appliance circuits (NAC)
– 6 Amp power supply
– 500mA of Aux. power
2. Detektor
2.B. Detektor Asap
Yang kita gunakan adalah detektor Asap dengan metode deteksi photo electric dari Mircom SD-Series yang tersedia . dengan fitur lengkap sebagai berikut :
– Koneksi 2 kabel (SD-2WP dan SD-2WT) atau 4 kabel (SD-4WP dan SD-4WT)
– Menggunakan teknologi sensor photo listrik
– Tipe SD-2WT dan SD-4WT digabung dengan kemampuan deteksi panas dengan suhu tetap 57 derajat celcius.
– Sudah terdaftar di UL
2.B. Detektor Panas
Detektor panas yang kita gunakan adalah Mircom TD-Series. Dengan 2 tipe produknya yaitu TD-135 dengan suhu 135 ° F (57°C) dan TD-200 dengan batas suhu 200°F ( 94°C).
Fitur lengkap sebagai berikut :
– Terdaftar di ULC
– Pemulihan dan reset otomatis
– Desain yang kompak
3. Pemanggil Manual (atau lebih dikenal Manual Call Point/MCP)
Produk Pemanggil Manual atau MCP konvensional dari Mircom ada 2. Yaitu tipe MS-400 Series dan MS-700 Series keduanya mempunyai pilihan untuk menggunakan single stage atau double stage. MS-400 Series memiliki fitur single action, yaitu tinggal tarik dan alarm terjadi, namun bisa dibuat menjadi double action dengan menambahkan Double Action Layer Kit. Sedangkan MS-700 sudah menyediakan pilihan untuk menggunakan single action atau double action.
Note : Perbedaan antara action dan stage adalah. Action merujuk kepada bagaimana alat dioperasikan.
Single action : satu tekanan atau tarikan sudah alarm. Sedangkan Double action harus ditekan dan ditarik baru alarm.
Single stage : alarm biasa
Double stage : untuk cross zone, membutuhkan satu alarm dari sensor asap atau panas untuk masuk ke stage kedua atau fase 2 untuk gas discharge.
Itulah pembahasan mengenai Sistem Alarm Kebakaran Konvensional.
Jika Anda berencana untuk memasang Sistem Alarm Kebakaran silahkan berkonsultasi dulu dengan kami, agar mendapatkan perlindungan yang sesuai standar internasional maupun Nasional.
No telephone yang bisa dihubungi di 021-884-9999 atau bisa mengirimkan email ke sales@fatiha.co.id atau bisa mengisi formulir lewat Conctact Us.
Berkonsultasi menggunakan WhatsApp silahkan menekan tombol WA di sebelah kanan.
2 Comments
mohon info harga untuk fire alarm 3 lantai :
Per Lantai 9 Detektor dengan panel kontrol masing masing lantai
Komponen apa saja dan berapa harga komponen tersebut ….
Terima Kasih
Untuk lebih lanjut bisa klik lambang WA disebelah kanan bawah untuk komunikasi lebih jelas Pak