Perkabelan Fire Alarm – Jenis-jenis dan Aplikasinya

Perkabelan Fire Alarm system. Untuk memasang sistem alarm kita harus mengetahui terlebih dulu macam-macam perkabelannya. Secara keseluruhan rujukan kita adalah NFPA 72, dan NFPA 70.

Sistem alarm kebakaran setidaknya terdiri dari detektor sebagai proses input, kontrol panel sebagai pemroses data dan peralatan output. Sebagai satu kesatuan masing-masing peralatan saling berkomunikasi. Maka selanjutnya kabel sebagai penyambung antar alat disebut sebagai jalur komunikasi.

Dulu jalur komunikasi hanya bisa lewat kabel tembaga saja. Seiring perkembangan jaman saat ini bisa dengan meggunakan nirkabel (wireless) dan kabel serat optik. Bahkan untuk jalur komuniasi monitor saat ini bisa lewat internet.

Sistem Perkabelan Fire Alarm
Kabel Fire Alarm System

Hal-hal yang harus dipertimbangkan pada perkabelan fire alarm.

NFPA mempertimbangkan tiga hal tentang jalur komunikasi fire alarm :

  • Supervisi : metode pemeriksaan sendiri (self-checking) kegagalan sistem menggunakan resistor di ujung instalasi (EOL). EOL adalah End Line Resistor. Atau yang kedua dengan pemeriksaan menggunakan sinyal data.
  • Redundansi : yaitu apakah sistem amsih bisa berjalan jika salah satu dari alat rusak. Terutama jika ada kabel yang putus atau ada hubungan pendek.
  • Perlindungan dari kerusakan : Untuk mencegah kerusakan kabel biasaya digunakan pipa conduit atau sering kita sebut pipa klipsal.

Selanjutnya penentuan standart dari NFPA juga dimaksudkan agar sistem alam kebakaran yang dipasang benar-benar baik. Bisa bertahan dalam jangka panjang perlindungannya. Pertimbangannya adalah :

  • Daya tahan : NFPA ingin agar sistem alarm yang dipasang bertahan dalam jangka panjang
  • Perbaikan : NFPA ingin memastikan bahwa jika terjadi kerusakan, sistem dengan mudah bisa diperbaiki
  • Daya tahan hidup : NFPA ingin memastikan jika terjadi gangguan pada sumber arus listrik, sistem alarm kebakaran tetap bisa berfungsi.

Jenis-jenis Kelas Perkabelan Fire Alarm

Pengelompokan ke dalam kelas-kelas ini bukankah petunjuk pemasangan. Namun lebih kepada apa saja yang harus terjadi pada kelas tersebut. Serta apa yang tidak boleh terjadi. Dibawah ini gambaran singkatnya:

Ground Fault – Berlaku di Semua Kelas
Syarat dari semua kelas adalah jika terjadi ground fault, tidak mengganggu sistem secara keseluruhan. Ground Fault tetap dideteksi dan ditunjukkan sebagai masalah (trouble) pada kontrol panel. Tidak berlaku untuk jalur komunikasi dengan fiber optik, nirkabel dan ethernet.

Perkabelan Fire Alarm Kelas A

  • Termasuk dalam kelas ini adalah redundansi. Jika jalur terputus, maka kedua ujung jalur tersebut menjadi jalur terpisah. Masing-masing jalur harus tetap berfungsi mendeteksi kebakaran.
  • Jika menggunakan komunikasi kabel, hubungan pendek bisa mematikan fungsi seluruh sistem.
  • Kedua sistem konvesional dan addressable bisa masuk ke dalam kelas ini.
  • Sistem perkabelan detektor maupun output bisa masuk kelas ini.
  • Kontrol panel harus menunjukkan adalah masalah (trouble) jika terjadi masalah komunikasi.

Perkabelan Fire Alarm Kelas B

  • Tidak ada redundansi
  • Peralatan yang ada dalam jalur yang terputus tidak bisa lagi berfungsi.
  • Jika menggunakan komunikasi kabel, hubungan pendek bisa mematikan fungsi seluruh sistem.
  • Kedua sistem konvesional dan addressable bisa masuk ke dalam kelas ini.
  • Sistem perkabelan detektor maupun output bisa masuk kelas ini.
  • Kontrol panel harus menunjukkan adalah masalah (trouble) jika terjadi masalah komunikasi.

Perkabelan Fire Alarm Kelas C

  • Menggunakan metode handshaking. Metode komunikasi antar alat dalam sebuah jalur. Alat yang dimonitor mengirimkan sinyal saya normal kepada pemonitor. Contohnya adalah perusahaan pemantau sistem alarm kebakaran, jalur telephone jika dipakai
  • Jalur bisa lebih dari satu.
  • Kontrol panel harus menunjukan ada masalah (trouble) jika jalur bermasalah.

Perkabelan Fire Alarm Kelas D

  • Adanya fail-safe operation, jika terjadi kegagalan pada alar yang dikontrol oleh sistem alarm, maka akan mengaktifkan alarm. Contoh nya adalah pintu api (fire door).
  • Tidak ada indikasi masalah (trouble) pada kontrol panel)
    Ini bisa membantu tim perawatan gedung, karena jika seprti sistem fire door mengalami gangguan, harus diperbaiki agar panel kontrol tidak bunyi alarm terus

Perkabelan Fire Alarm Kelas E

  • Jalur ini sama sekali tidak disupervisi.
  • Tidak ada indikasi trouble pada kontrol panel jika sistem gagal.

Perkabelan Fire Alarm Kelas N

Kelas ini untuk koneksi dengan menggunakan ethernet, jaringan atau dengan IP :

  • Jalur bisa digunakan jika, alat yang satunya sudah tersambung, atau jaraknya kurang dari 6 meter. Jalur juga harus terlindungi, seperti menggunakan pipa conduit atau klipsal.
  • Jalur ini terverifikasi dengan cara komunikasi dari alat ke alat lainnya.

Perkabelan Fire Alarm Kelas X

  • Termasuk dalam kelas ini adalah redundansi. Jika jalur terputus, maka kedua ujung jalur tersebut menajdi jalur terpisah. Masing-masing jalur harus tetap berfungsi mendeteksi kebakaran.
  • Alat-alat yang berada pada 2 jalut yang terputus tersebut, tetap bisa berkomunikasi dengan kontrol panel.
  • Jika menggunakan koneksi kabel, jika terjadi hubungan pendek tidak mengganggu fungsi dari alat yang berada sebelum dan sesudah lokasi hubungan pendek. Kabel tempat terjadi hubungan pendek harus diputuskan dari kedua jalur sisa.
  • Kontrol panel menujukkan trouble jika terjadi masalah pada jalur.

Pemisahan jalur perkabelan : Untuk memudahkan kita mengontrol redundasi pada Kelas A dan Kelas X kita harus memisahkan jalurnya ke dalam pipa conduit berbeda. Contohnya, dipisah antara jalur keluar dan jalur masuk.

Agar menjaga tidak terjadi kesalahan, Anda harus membaca secara rinci mengenai perkabelan fire alarm ini di NFPA 72 ; National Fire Alarm and Signaling Code Handbook.
Selanjutnya nanti akan kita bahas mengenai Contoh-contoh dan Skema Perkabelan Fire Alarm

Jika Anda berencana untuk memasang Sistem Alarm Kebakaran silahkan berkonsultasi dulu dengan kami, agar mendapatkan perlindungan yang sesuai Standar Internasional maupun Nasional.

No telephone yang bisa dihubungi di 021-884-9999 atau bisa mengirimkan email ke sales@fatiha.co.id atau bisa mengisi formulir lewat Conctact Us.

Berkonsultasi menggunakan WhatsApp silahkan menekan tombol WA di sebelah kanan.

Sumber : Douglas Krantz

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Social Media

Most Popular

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
PT. Fatiha Alam Semesta

Bizpark3 Commercial Estate Jl. Sultan Agung Km. 28, 5 Blok C. No. 32 Medan Satria Bekasi 17133