Mari kira bayangkan sebuah apartemen dengan beberapa gedung atau sebuah kampus besar dengan beberapa gedung kampus. Di setiap gedung tersebut dipasang detektor yang jumlahnya tentu ratusan hingga ribuan. Jika salah satu ruangan terjadi kabakaran dan salah satu detektor aktif, maka akan disusul dengan detektor-detektor yang lain karena penyebaran api. Petugas pemadam kebakaran sudah datang ke lokasi dan akan menuju lokasi kebakaran, bagaima cara mengetahui secara tepat lokasi kebakaran?
Solusinya adalah dengan Sistem Alarm Kebakaran Addressable.
Pengertian Sistem Alarm Kebakaran Addressable
Seperti nama dari sistem ini yang mengandung kata ‘Address”, semua perangkat detektor yang dipasang mempunyai alamat masing-masing. Software yang dipasang pada kontrol panel memungkinkan kita untuk memberikan alamat dari mulai 1. Selain alamat bisa juga ditambahkan keterangan spesifik tentang lokasi alat-alatnya. Contohnya ada Manual Call Point di samping pintu ruang perpustakaan dengan alamat 20, maka tag dari alat adalah ” MCP add. 020 Pintu Perpus”.
Cara Kerja Sistem Alarm Kebakaran Addressable
Perangkat pada sistem ini dipasang secara paralel. Semua detektor dan alat berkomunikasi langsung dengan panel kontrol. Panel kontrol bisa dianalogikan seperti mulut dan telinga untuk memantau kondisi perangkat. Sebagai mulut panel kontrol yang bekerja dengan benar akan mengirimkan pesan menyakan kondisi dari semua detektor dan alat yang dipasang. Sebagai telinga selanjutkan panel kontrol mendengarkan balasan dari semua perangkat. Jika ada detektor dan perangkat yang tidak memberikan jawaban, maka akan ditampilkan detektor atau alat tersebut “missing” atau “failed” atau gagal berkomunikasi.
Jika detektor asap yang dipasang diprogram untuk sensitifitas 2,68%, maka jika batas ini tercapai panel akan memberikan indikasi adanya kebakaran.
Karena sistem perkabelannya menunggunakan prinsip kembali atau “looping” atau lingkaran, maka ukuran dari kapasitas panel kontrol biasanya dinyatakan dengan berapa loop. Dalam bahasa tekniknya disebut dengan Single Line Circuit (SLC).
Berapa detektor yang bisa di pasang dalam sistem addressable?
Saat ini setidaknya ada 2 jenis protocol untuk detektor dan alat yang ada di pasaran. Yaitu :
1. CLIP (Classic Loop Interface Protocol)
Protokol ini memungkinkan memasang 99 detektor dan 99 modul dalam satu loop. Coba lihat gambar dari tombol rotary untuk mengatur alat detektor dan modul. Pada puluhan (tens) tersedia pilihan angka sampai 9. Maka jika jarung kita arahkan ke angka 9 maka itu alamat 90, ditambah dengan satuan (ones) diarahkan ke angka 9 juga, maka mencapai angka maksimal 99 detektor dan modul. Total perangkat yang bisa dipasang 189 unit.
2. AP (Advanced Protocol)
Protokol memungkinkan kita untuk memasang detektor 159 dan module 159 unit. Sehingga total perangkat yang bisa dipasang sebanyak 319.
Untuk sebagai contoh marilah kita lihat 2 panel kontrol berikut ini
A. Mircom seri FX-2003-6DS mempunyai fitur 1 loop dengan 99 detektor dan 99 modul (CLIP Protokol). Panel ini bisa ditambahkan 3 loop, sehingga total yang bisa dipasang adalah 297 Detektor dan 297 module.
B. Mircom FX-2003-12NDS yang fiturnya bisa dipasangkan 159 detektor dan 159 module. Panel ini juga bisa ditambahkan loop tambahan hingga 9 SLC, sehingga total yang bisa dipasang 1431 detektor dan 1431 modul.
Jumlah detektor akan semakin banyak, jika kita pasang panel kontrol dalam satu jaringan atau network. Misalnya dalam satu universitas ada 5 gedung yang dijadikan satu jaringan dengan 5 kontrol panel dan 9 loop masing-masing panel, maka total detektor yang bisa dipasang sekitar 7.000 unit, dan seterusnya karena panel kontrol Mircom mendukung untuk membuat jaringan hingga 63 titik panel kontrol.
Kelebihan Sistem Alarm Kebakaran Addressable
Kelebihan dari sistem alarm addressabel diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kita langsung tahu dimankah lokasi terjadinya api kebakaran, sehingga lebih mudah dalam mendistribusikan alat pemadam, jika benar terjadi kebakaran.
2. Dari sisi pemgrograman lebih fleksibel, karena kita bisa memilih sounder atau pemberitahuan suara yang mana saja yang harus berbunyi saat kebakaran.
3. Meminimalisir adanya fals alarm (alarm palsu). Fitur ini lebih sering digunakan di luar negeri, karena Pemerintah mengharuskan sistem alarm kebakaran yang diinstall jika terjadi kebakarang langsung melakukan panggilan ke Dinas Pemadam Kebakaran setempat. sehingga mereka bisanya memberikan timer 3 menit, untuk memeriksa apakah benar terjadi kebakaran atau hanya alarm palsu, misalnya ada orang yang merokok di sekitar detektor asap. Mereka bisa membungkam atau men-silence panel kontrol agar tidak memangil Dinas Pemadam Kebakaran.
4. Karena perbakelan menggunakan sistem loop, masing-masing perangkat berkomunikasi langsung dengan panel kontrol. Sehingga jika ada gangguan yang menyebabkan sebagian kabel loop terputus, sisa dari detektor dan alat yang lainnya yang msing terhubung dengan kabel ujung satunya masih bisa berfungsi dengan baik.
Apakah Saya harus memasang Sistem Alarm Konvensional atau Addressable?
Jawaban dari pertanyaan di atas tentunya kembali kepada seberapa besar area yang dilindungi dan seberapa akurat Anda memerlukan informasi kebakaran. Jika Anda mempunyai bangunan ukuran kecil dengan beberapa ruangan, serta perkiraan jumlah detektor yang akan dipasang tidak lebih dari 20 buah, sistem konvensional masih bisa mengatasi.
Namun jika area yang dilindungi adalah luas serta barang yang dilindungi sangat mudah terbakar, sebaiknya menggunakan sistem alarm kebakaran addressable yang responnya lebih akurat.
Device atau Perangkat Sistem Alarm kebakaran Addressable
A. Detektor Asap Mircom BEAM 200 Series
Detektor Asap ini lebih efektif untuk dipasang di area terbuka. Bisa bekerja pada suhu -30°C – 55°C. Menggunakan satu transmitter dan satu receiver. Sistem kerjanya jika ada asap di antara transmitter dan receiver maka akan mengurangi cahaya infra merah yang diterima receiver. Dan alarm akan aktif jika mencapai ambang batas yang sudah ditentukan sebelumnya. Sangat efektif untuk dipasang area gudang.
B. Detektor Asap MIX-2251AP
Detektor ini sudah menggunakan protokol AP, sehingga bisa juga dipasang dengan panel kontrol yang menggunakan protokol CLIP.
C. Detektor Hybrid MIX-2251TMAP
Selain sebagai detektor Asap juga mempunya kemampuan untuk mendeksi panas. Sehingga lebih dikenal dengan detektor Acclimate multi-criteria sensor.
D. Manual Call Point MS-400AP
MCP ini sudah menggunakan protokol AP, sehingga bisa dipasang dengan panel yang masih menggunakan protokol CLIP. Tipe MS-402AP pempunyai fitur 2 stage dengan memutar kunci yang ada di dalam MCP setelah kita tarik tombolnya.
E. Manual Call Point MS-700AP
MCP dengan kualitas yang tinggi dari bahan logam cor. Tersedia banyak pilihan, mulai dari single action, double action, singel stage dan 2 stage
F. Monitor Module Mircom MIX-M500 Series
Monitor modul digunakan sebagai perantara beberapa alat yang konvensional untuk bisa berkomunikasi dengan panel kontrol addressable. Contohnya detektor konvensional, manual call point, pengatur arus air (waterflow switch) dan lain-lain.
Demikianlah pembahasan mengenai sistem alarm kebakaran addressable.
Selanjutnya akan kita bahas mengenai Sistem Alarm kebakaran Semi Addressable atau Sistem Hybrid.
Jika Anda ingin memasang perlindungan kebakaran untuk gedung-gedung dan aset Anda, silahkan menghubungi kami di no telp. 021-884-9999 atau bisa berkirim surel ke @sales@fatiha.co.id
Atau bisa dengan mengisi from Contact Us